Perkuat Tim untuk Berekspansi, Karna Partnership Umumkan Farih Romdoni Putra sebagai Partner
Terbaru

Perkuat Tim untuk Berekspansi, Karna Partnership Umumkan Farih Romdoni Putra sebagai Partner

Pengangkatan Farih Romdoni Putra sebagai partner tidak hanya mencerminkan profesionalitas dan dedikasinya, tetapi juga komitmen Karna Partnership dalam memberikan kesempatan bagi individu berbakat untuk punya karier cemerlang di industri hukum.

Tim Publikasi Hukumonline
Bacaan 4 Menit
Partner di Kantor Hukum Karna Partnership, Farih Romdoni Putra. Foto: istimewa.
Partner di Kantor Hukum Karna Partnership, Farih Romdoni Putra. Foto: istimewa.

Partner di Kantor Hukum Karna Partnership, Farih Romdoni Putra punya satu alasan tersendiri ketika kali pertama menceburkan dirinya sebagai lawyer. Dorongan ini berawal dari wejangan orang tua terkait luasnya cakupan ilmu hukum. Farih bercerita, pemahaman tentang hukum adalah fondasi yang relevan dalam segala bidang profesi.

 

Ketertarikannya menguat, setelah masuk fakultas hukum dan banyak belajar di bangku perkuliahan. Farih mengakui, ia menyukai tantangan untuk memecahkan masalah. “Di hukum, pas banget dengan karakter saya, karena selain memecahkan masalah, ada nilai sosial juga di situ, karena kita juga berhubungan dan membantu masalah orang,” kata Farih. 

 

Usai menamatkan strata satu dan dua perkuliahan, perjalanan karier Farih menjadi lawyer resmi dimulai pada 2014. Pengalamannya beragam, mulai dari pengacara litigasi, bergabung dengan organisasi-organisasi profesi, hingga kurator pada 2017. Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya pengalaman, ia diajak oleh Managing Partner Karna Partnership, Rizki Dwianda untuk menjadi partner di Karna Partnership. Keputusannya bergabung, didasari oleh keyakinan akan potensi perkembangan kantor hukum ini, terlebih dalam bidang litigasi dan insolvency.

 

“Melihat pertumbuhan dan reputasi Karna Partnership yang bagus di dunia korporasi, kemudian saya juga mendapatkan informasi kalau kantor hukum ini mau berekspansi di bidang litigasi dan insolvency, saya merasa punya value yang bisa saya berikan untuk perkembangan Karna Partnership,” ujar Farih.

 

Tentu, Rizki Dwianda punya pertimbangan tersendiri terkait pengangkatan Farih. Di mata Rizki, Farih punya pengalaman profesional yang menarik baik dari segi praktik maupun pencapaian akademis yang mengagumkan. Hubungan baik mereka di luar profesi, juga memberikan insight tentang kesamaan value, seperti kerja sama tim, jiwa kompetitif yang sehat, dan kemampuan adaptasi.

 

“Ekspansi (praktik litigasi dan restrukturisasi utang) di sini bukan dari tidak ada menjadi ada. Expertise itu sudah ada, tapi volume (dan keahliannya) nya kami tingkatkan. Di usia yang relatif muda, Farih telahmendapatkan gelar S3 dan doktor, di mana dalam dunia litigasi dan profil klien, hal tersebut dapat meningkatkan rasa percaya, mengingat ia juga punya pengalaman yang riil. Kami tidak sembarang pilih orang, tetapi melihat orang yang cocok dan tepat, dalam jangka panjang,” Rizki menambahkan.

 

Mengembangkan Nilai Tambah

Kompetensi Farih, terbukti dalam pekerjaan dan sinergi selama beberapa bulan terakhir. Dalam pandangan Rizki, Farih memahami perannya dan cara mengembangkan nilai tambah ke Karna Partnership. Sebuah kemajuan yang baik—mengingat pada dasarnya, kantor hukum ini juga amat terbuka terhadap saran dan masukan yang sifatnya konstruktif.

Tags: