Sinergi Lintas Sektor dan Stakeholder Akselerasi Transformasi Digital yang Inovatif
Terbaru

Sinergi Lintas Sektor dan Stakeholder Akselerasi Transformasi Digital yang Inovatif

Teknologi digital tumbuh dengan cepat di Indonesia, didorong kolaborasi dari semua pihak untuk memaksimalkan segala potensi, baik di pusat maupun di daerah.

CR-27
Bacaan 2 Menit
Menko Perekonomian, Airlangga Hartanto. Foto: RES
Menko Perekonomian, Airlangga Hartanto. Foto: RES

Teknologi digital sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Adanya pandemi Covid-19 telah mendorong akselerasi adopsi teknologi digital pada berbagai lini aktivitas masyarakat. Hal tersebut menjadikan ekonomi digital tampil sebagai kekuatan baru perekonomian nasional.

“Pada tahun 2020 lalu, nilai ekonomi digital Indonesia menjadi yang tertinggi di ASEAN dengan nilai sebesar USD 47 miliar, dan tahun ini diprediksi dapat mencapai USD 70 miliar dengan tingkat pertumbuhan 49%,” kata Menko Perekonomian, Airlangga Hartanto, dalam acara AMSI IDC dengan tajuk Lompatan Digital: Inovasi dan Akselerasi, yang dilakukan secara virtual, Rabu (24/11).

Oleh karena itu, peluang ekonomi digital Indonesia masih terbuka lebar, didukung oleh total penduduk terbesar ke-4 di dunia, yang sebagian besar berada dalam usia produktif. Tingkat penetrasi internet juga mencapai 76,8% dengan pengguna internet pada tahun ini tercatat sebanyak 202,6 juta orang atau mengalami peningkatan sebesar 11% dari tahun 2020 lalu.

Gelombang teknologi baru seperti jaringan 5G, IoT, Blockchain, Artificial Intilligence, dan Cloud Computing juga ikut menjadi enabler perkembangan ekosistem digital. Berbagai potensi tersebut diharapkan dapat mendorong peningkatan efisiensi dan produktivitas, serta penciptaan inovasi, dan inklusivitas dalam perekonomian. (Baca: Pertumbuhan Ekonomi Digital Perlu Dipayungi Perlindungan Hukum Memadai)

Peningkatan arus data digital yang begitu masif, didorong oleh adopsi dan inovasi teknologi yang terus berkembang, juga diikuti dengan munculnya tantangan atau risiko di ruang digital, seperti cyber-crime dan kebocoran data.

Pemerintah terus berusaha menjawab berbagai tantangan di ruang digital dengan menerapkan pendekatan strategi, baik di sisi hulu, tengah, maupun hilir. Di bagian hulu, Pemerintah fokus pada upaya literasi digital melalui kerja sama dengan lebih dari 110 institusi yang meliputi komunitas, akademisi, lembaga pemerintahan dan sektor private, untuk melaksanakan program nasional literasi digital melalui Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi.

Dalam upaya mengoptimalkan berbagai tantangan pengembangan ekonomi digital, diperlukan juga kesiapan infrastruktur, khususnya penyediaan akses internet untuk layanan publik di seluruh Indonesia, termasuk wilayah 3T.

“Saya mengajak kita semua untuk bersama-sama memperkuat sinergi lintas sektor dan stakeholders, dengan para pelaku usaha, profesional, akademisi, dan media, dalam mendukung akselerasi transformasi digital yang inovatif untuk pemulihan dan keberlanjutan perekonomian nasional,” pungkasnya.

Sementara, Ketua Umum AMSI Nasional, Wenseslaus Manggut mengatakan, teknologi digital tumbuh dengan cepat di Indonesia, didorong kolaborasi dari semua pihak untuk memaksimalkan segala potensi, baik di pusat maupun di daerah.

“IDC 2021 ini bertujuan merekam seberapa cepat kita berlari dan bagaimana peluang kita untuk berkolaborasi. Meringkas sesuatu menjadi begitu efektif, powerfull dan efisien,” kata Wens.

Ketua Panitia Pelaksana IDC 2021, Machroni Kusuma mengatakan, Indonesia Digital Conference tahun ini berbeda dengan sebelumnya, karena diawali dengan road to IDC 2021 sejak 15-18 Nopember 2021 di delapan provinsi (Sumsel, Kaltim, Jabar, Jateng, Jatim, Bali, Sulsel dan Sulut), dan puncaknya diselenggarakan 24-25 Nopember 2021.

“Di Puncak IDC 2021, para pemimpin pengambil keputusan, praktisi dan profesional mengutarakan insight atau pandangannya bagaimana lompatan digital: Akselerasi dan Inovasinya di 2022,” kata Roni.

Tags:

Berita Terkait