Tegas! Menlu RI 'Tidak Akan Berhenti' Dukung Kemerdekaan Palestina
Mengadili Israel

Tegas! Menlu RI 'Tidak Akan Berhenti' Dukung Kemerdekaan Palestina

Meski banyak hambatan dan tantangan besar yang dihadapi, posisi Indonesia secara konsisten mempertahankan dukungan terhadap kemerdekaan bangsa Palestina.

Ferinda K Fachri
Bacaan 4 Menit
Tegas! Menlu RI 'Tidak Akan Berhenti' Dukung Kemerdekaan Palestina
Hukumonline

Memasuki hari ke-177 tepat di awal April 2024 ini sejak peristiwa 7 Oktober 2023 lalu, memantik semakin ganasnya serangan yang dilancarkan Israel terhadap Palestina. Berdasarkan laporan dari Kementerian Kesehatan Palestina yang dikutip oleh Al Jazeera, angka korban jiwa terus meningkat menjadi 32.845 warga Palestina dengan sedikitnya 75.392 luka-luka. Kondisi ini jelas sangat memprihatinkan dan menyita perhatian masyarakat internasional.

“Kita sudah memiliki cukup banyak resolusi mengenai Palestina, mengenai apa yang harus dilakukan dunia internasional terhadap Palestina, apa yang harus dilakukan Israel terhadap Palestina. Semuanya ada. Pertanyaannya adalah kenapa tidak dijalankan? Pertanyaan kedua, ketika tidak dijalankan, kenapa tidak ada sanksi?” ungkap Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi ketika dijumpai Hukumonline di kantornya, Rabu (26/3/2024) kemarin.

Baca Juga:

Dari situlah esensi untuk terus mempertanyakan dan giat menyerukan ketidakadilan ini. “Karena andaikata pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh Israel itu dilakukan oleh negara lain, saya yakin daftar sanksinya sudah akan panjang sekali. Tetapi ini tidak terjadi (dalam kasus Palestina-Israel),” kata dia miris.

Maka dari itu, salah satu langkah strategis yang diambil Indonesia adalah dengan memperbanyak teman di lingkungan internasional. Untuk kemudian dapat memberikan tekanan lebih terhadap dunia agar tidak lagi sekadar “mengetahui”, melainkan mempunyai keinginan untuk betul-betul mengubah dan memperbaiki kondisi yang ada.

“Dunia tahu bahwa yang dilakukan Israel adalah pelanggaran terhadap hukum internasional, hukum humaniter internasional, dan oleh karena itu harus dihentikan. Saya kebetulan salah satu dari 8 Menteri Luar Negeri yang diberikan mandat khusus dari para pemimpin OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) untuk mencari jalan perdamaian di Palestina dapat terjadi.” 

Tentu, untuk menyerukan dukungan terhadap bangsa Palestina dan mewujudkan perdamaian dunia, mau tak mau jalan terjal harus dilalui. Banyaknya hambatan dan kekuatan-kekuatan besar di level internasional juga menjadi tantangan tersendiri yang dihadapi Indonesia. “Apakah dengan hambatan yang kita tahu akan banyak sekali, kita akan berhenti? Saya menyatakan tidak, saya tidak akan berhenti,” tegasnya.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait