Theresia Natalie Hoya: Tangguh Menghadapi Tech Winter sebagai Lawyer
Hukumonline NeXGen Lawyers 2024

Theresia Natalie Hoya: Tangguh Menghadapi Tech Winter sebagai Lawyer

Di tengah ketidakpastian perekonomian yang berimbas pada berbagai industri termasuk modal ventura dan startup, Natalie justru memberanikan diri berani menjawab setiap tantangan. Ia menavigasi berbagai transaksi investasi East Ventures dengan berbekal tiga prinsip yaitu integritas, empati, dan keunggulan.

Tim Hukumonline
Bacaan 3 Menit
Legal Specialist East Ventures, Theresia Natalie Hoya. Foto: Istimewa
Legal Specialist East Ventures, Theresia Natalie Hoya. Foto: Istimewa

Theresia Natalie Hoya yang akrab dengan nama sapaan Natalie, merupakan sarjana hukum Universitas Indonesia dengan fokus hukum bisnis. Setelah lulus dengan predikat cum laude, ia memulai kariernya sebagai corporate lawyer pada sebuah corporate law firm terkemuka di Jakarta sebelum menjadi in-house legal counsel untuk salah satu grup konglomerasi terbesar di Indonesia. 

Natalie memiliki ketertarikan yang besar pada dunia modal ventura atau venture capital (VC) dan startup. Dengan dukungan dua beasiswa dari Orange Tulip dan Holland Scholarship, Natalie melanjutkan studinya di Tilburg University, Belanda, melalui program kekhususan International Business Law.

Di sana, ia mempelajari seluk beluk transaksi investasi venture capital dan startup. Setelah mendapatkan gelar LL.M. dari Tilburg University dengan distinction atau predikat istimewa, ia  memilih untuk berkarya bersama East Ventures. 

Bagi Natalie, East Ventures adalah suatu modal ventura yang telah membawa dampak besar bagi Indonesia. Dia pun merasa ingin mengambil peran dalam memperluas dampak positif tersebut bagi Indonesia.  

Sayangnya, tech winter terjadi di Tanah Air, di mana minat investasi di bidang teknologi menurun dan banyak startup yang tumbang. Di tengah ketidakpastian perekonomian yang berimbas pada berbagai industri termasuk modal ventura dan startup, Natalie justru memberanikan diri berani menjawab setiap tantangan.

Ia menavigasi berbagai transaksi investasi East Ventures dengan berbekal tiga prinsip yaitu  integritas (integrity), empati (empathy), dan keunggulan (excellence). Ketiganya merupakan nilai inti East Ventures.

Integritas merupakan bintang penjuru Natalie yang membimbing keputusannya, bahkan dalam situasi yang paling sulit sekalipun. Dalam posisinya sebagai penasihat hukum yang sering dilanda dilema etika, ia tetap teguh pada komitmennya terhadap transparansi dan kejujuran. Bagi Natalie, integritas bukan  sekadar kata kunci, melainkan landasan etos profesionalnya.  

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait