Tips Bagi Advokat untuk Mengasah Kemampuan Legal Writing
Peradi English Club Series:

Tips Bagi Advokat untuk Mengasah Kemampuan Legal Writing

Diksi atau pilihan kata dalam merumuskan kontrak sangat penting.

Muhammad Yasin
Bacaan 2 Menit

 

Advokat Andi Haerawan melihat hal lain yang penting dimiliki seorang advokat dalam legal writing. Kadangkala, dalam bahasa Inggris ada dua atau kata yang dapat dipakai untuk menerjemahkan kata bahasa Indonesia ke dalam kontrak. Misalnya, jika ingin mengartikan ‘surat kuasa’ ke dalam bahasa Inggris, seseorang tak dapat sepenuhnya mengartikan kata per kata; atau sebaliknya ketika hendak menafsirkan ‘power of attorney’ ke dalam bahasa Indonesia.Karena itu, bagi seorang advokat, memilih kata yang paling tepat merupakan kunci penting. “Diksi. Kemampuan memilih kata yang lebih tepat dipakai,” ujarnya.

 

Dalam Peradi English Club yang berlangsung pada Kamis (14/2) lalu, Ari Bessendorf memberikan contoh lema ‘must’ (harus). Ari menjelaskan seorang advokat seyogiaya menghindari penggunaan kata ‘must’ dalam kontrak dan sebaiknya memilih kata ‘shall’. Selain itu, kata-kata yang tidak penting (unnecessary words) sebaiknya diubah. Misanya, kalimat ‘this is a subject that…’ dapat dipersingkat dengan ‘this subject…’.

 

Ricka dan Andi berpendapat diskusi tematis seperti yang diselenggarakan Peradi sangat perlu bagi advokat. Bagaimanapun, advokat harus meningkatkan kemampuannya di tengah persaingan global. Bisnis lintas negara semakin membutuhkan advokat yang mumpuni dalam memahami kontrak berbahasa internasional (khususnya bahasa Inggris). “Acara seperti ini perlu dilakukan,” kata Ricka.

 

Ketua Bidang Pendidikan Berkelanjutan DPN Peradi Nirmala Masilamani menegaskan bahwa tema yang diangkat dalam serial diskusi English Club beragam dan akan disesuaikan dengan kebutuhan advokat atau praktisi hukum. “Pembicara pada umumnya adalah advokat asing yang ada di Indonesia atau advokat senior dengan pengalaman praktek secara internasional atau mengenyam pendidikan hukum di luar negeri," jelasnya.

 

(Baca juga: Advokat Wajib Bertransformasi di Pasar Internasional)

 

Sekretaris Jenderal DPN Peradi, Thomas E. Tampubolon, menjelaskan Peradi akan terus berusaha melakukan beragam cara untuk meningkatkan kualitas advokat, termasuk memanfaatkan perkembangan teknologi. Selain menggelar serial diskusi, Peradi juga membuat grup Whatsap yang memfasilitasi diskusi antar anggota dalam bahasa Inggris. “Para anggota tukar menukar informasi dan berita seputar hukum dan umum”. Dan, sudah pasti tukar menukar informasi itu dilakukan dalam bahasa Inggris.

Tags:

Berita Terkait