UPA Peradi 2021, Otto Hasibuan: Tetap Menerapkan Standar Kelulusan Tinggi
Berita

UPA Peradi 2021, Otto Hasibuan: Tetap Menerapkan Standar Kelulusan Tinggi

Total jumlah peserta yang mengikuti UPA Peradi 2021 sebanyak 5.833 serentak di 44 kota. Hasil ujiannya akan diumumkan pada Juni 2021.

Aida Mardatillah
Bacaan 3 Menit
Ketua Umum DPN Peradi Otto Hasibuan bersama Dirjen HAM Kemenkuman Mualimin Abdi (tengah) saat pelaksanaan UPA 2021 di Assembly Hall Jakarta Convention Center (JCC), Sabtu (12/4/2021) kemarin.  Foto: Istimewa
Ketua Umum DPN Peradi Otto Hasibuan bersama Dirjen HAM Kemenkuman Mualimin Abdi (tengah) saat pelaksanaan UPA 2021 di Assembly Hall Jakarta Convention Center (JCC), Sabtu (12/4/2021) kemarin. Foto: Istimewa

Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia (DPN Peradi) pimpinan Otto Hasibuan telah menyelenggarakan Ujian Profesi Advokat (UPA) Tahun 2021 pada Sabtu (10/4/2021) kemarin. Ada sebanyak 5.833 peserta yang telah mengikuti UPA secara serentak di 44 kota, mulai dari Lhokseumawe, Aceh; hingga Jayapura, Papua. 

Peserta UPA dari DKI Jakarta jumlahnya paling banyak yakni 1.624 orang. Khusus di DKI Jakarta ujiannya dilaksanakan di 5 lokasi yaitu JCC, Hotel Bidakara, Menara 165 Convention Center, Universitas Kristen Indonesia (UKI), dan Hotel Balairung. Saat pelaksanaan UPA 2021 di JCC, hadir memenuhi undangan yakni Direktur Jenderal HAM Kemenkumham Mualimin Abdi sekaligus meninjau pelaksanaan UPA yang dipusatkan di Assembly Hall Jakarta Convention Center (JCC), Sabtu (12/4/2021) kemarin.

Ketua Umum DPN Peradi Otto Hasibuan menyampaikan rasa kagum dan bangga atas antusias ribuan calon advokat yang telah mengikuti UPA di organisasi yang dipimpinnya. Hal ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga yang dipimpinnya di tengah banyak organisasi yang katanya memberi kemudahan atau jaminan lulus menjadi advokat.

Otto mengungkapkan proses tahapan seleksi untuk menjadi advokat di organisasinya dilakukan super ketat melalui pendidikan dan ujian yang dirancang secara baik dan berkualitas. “Ibarat barang, kalau kualitasnya bagus, akan dicari orang. Penjualannya pun dijajakan di mal-mal mewah dan tidak diobral,” kata Otto Hasibuan dalam keterangannya, Sabtu (12/4/2021) kemarin.    

Baginya, tetap tingginya animo masyarakat untuk menjadi advokat ini merupakan buah dari penerapan regulasi yang ketat dalam menyeleksi calon-calon advokat demi menghasilkan pengacara andal baik dari segi keilmuan dan etika profesi. Otto mengaku pernah didemo oleh 12 ribuan peserta di awal UPA Peradi digelar karena hanya sekitar 9 persen yang dinyatakan lulus.

Tetapi pihaknya bergeming yakni tetap menerapkan standar kelulusan yang tinggi untuk menjaga standar kualitas profesi advokat demi peningkatan pelayanan para pencari keadilan. "Kami tidak berubah, kami tidak mau menyerah, saya minta mereka yang berubah, supaya mereka belajar. Bukan kami yang harus menurunkan standar," kata Otto. 

Konsistensi penerapan standar tersebut akhirnya membuat peserta berubah dan belajar agar memenuhi standar kompetensi yang telah digariskan. Kenaikan kelulusan pun terus meningkat, dari 9 persen menjadi 15 persen, 18 persen, hingga mencapai 91 persen. "Ini berarti kemajuan yang besar. Kami lihat nilainya semakin bagus. Sekarang sudah lewat daripada standar," ujarnya. 

Tags:

Berita Terkait