Wawancara Tokoh Terpopuler Hukumonline 2019
Berita

Wawancara Tokoh Terpopuler Hukumonline 2019

Hakim, Advokat, Menteri, Profesor, hingga Pastor menjadi tokoh populer pilihan pembaca hukumonline.

Norman Edwin Elnizar
Bacaan 2 Menit

Edmon  menjanjikan akan memperkuat hukum teknologi yang selama ini menjadi bidang konsentrasinya. “FHUI akan mengembangkan satu peminatan baru tentang hukum dan teknologi,” ujar Edmon.

(Baca juga: Edmon Makarim, Sarjana Komputer yang Kini Menjabat Dekan FHUI).

6.Romo Stefanus Hendrianto, Pastor Katolik

“Menjadi tugas pendidikan tinggi hukum di Indonesia untuk menghasilkan para pemikir yang lebih teruji,” kata Romo Stefanus Hendrianto kepada hukumonline. Kunjungan khususnya ke Indonesia berkaitan dengan peluncuran buku karyanya ‘Law and Politics of Constitutional Courts: Indonesia and the Search of Judicial Heroes’.

Romo Hendri—begitu ia disapa kini—sebelumnya adalah sosok yang akrab di kalangan aktivis reformasi Indonesia. Lama melanjutkan studi di Belanda dan Amerika Serikat, ia menempuh jalan hidup baru sebagai pelayan umat Katolik. Serikat Yesus provinsi Amerika Serikat menjadi pilihannya berlabuh hingga resmi ditahbiskan Juni 2019 lalu.

Namun, Romo Hendri juga seorang ahli hukum yang terus berkiprah di luar negeri. Bukunya adalah hasil penelitian panjang tentang teori judicial heroes. Sebuah teori yang masih baru dalam menganalisis pola kepemimpinan para hakim.

Ia menggunakannya untuk memetakan para Ketua Mahkamah Konstitusi RI hingga masa Arief Hidayat. Romo Hendri berharap hasil kajiannya bisa menjadi titik tolak untuk menyiapkan sosok-sosok pemikir teruji untuk kelak berkiprah sebagai ‘pahlawan peradilan’.

“Konsep judicial heroes itu untuk mereka yang berani menegakkan hak-hak sosial, ekonomi, dan politik. Mereka berani membuat terobosan sehingga hak-hak konstitusional bisa ditegakkan,” katanya.

(Baca juga: Romo Stefanus Hendrianto SJ, Pastor Penggagas Kepahlawanan di Mahkamah Konstitusi).

7.Andri Rizki Putra, Advokat

Andri Rizki Putra, lawyer muda berwajah bak idola KPop ini mematahkan dua stereotip sekaligus. Pertama, bahwa generasi milenial berwatak narsistik sehingga cenderung apatis. Kedua, bahwa berprofesi lawyer tak menyisakan ruang sama sekali untuk menjadi aktivis sosial.

Tags:

Berita Terkait