Alasan Janggal Irvanto Bantah Terima Uang Sing$500 Ribu untuk Setnov
Berita

Alasan Janggal Irvanto Bantah Terima Uang Sing$500 Ribu untuk Setnov

Bantahan Irvanto ini akan dikonfrontir dengan saksi Agus Gunawan yang menyerahkan uang tersebut pada sidang berikutnya.

Aji Prasetyo
Bacaan 2 Menit

 

Irvanto kembali beralasan jika Fayakhun mau memberikan uang seharusnya menelponnya lebih dulu. Kemudian setelah uang diterima, ia pun mengkonfirmasinya kepada Fayakhun. Tetapi kedua hal itu tidak dilakukan. Alasan lain ia merasa ragu apakah uang Sing$500 ribu itu sama dengan uang lain yang diberikan Fayakhun untuk membeli kendaraan. Sebab sebelumnya Fayakhun memang pernah membeli kendaraan dari Irvanto yang uangnya juga melalui Agus.

 

Alasan terakhirnya cukup menarik. "Izin Yang Mulia, kalau tidak ada bagian untuk saya, saya enggak inget," terang Irvanto.

 

Janggal

Tetapi alasan ini terkesan janggal karena sejumlah hal. Pertama, tentu saja bertentangan dengan BAP yang ditandatanganinya. Karena selain BAP yang disebutkan diatas, ada lagi BAP lain yang juga dibacakan majelis hakim terkait penyerahan uang.

 

"Saya pernah terima uang Sing$500 ribu dengan kronologis seperti berikut. Waktunya saya lupa. Saya hanya ingat Agus pernah datang ke showroom saya di Kemang sendirian. Saya panggil Agus di ruang kantor. Agus kemudian serahkan tas selempang berwarna hitam. Dia bilang Pak ini ada titipan dari Pak Fayakhun tolong dicek. Kemudian tas saya buka dan saya lihat ada bungkusan uang 5 gepok total Sing$500 ribu, saya bilang oke," tutur hakim membacakan BAP Irvanto.

 

Hal janggal lain yaitu terdapat perbedaan signifikan antara uang yang diberikan untuk membeli kendaraan dalam bentuk rupiah. Sedangkan untuk diberikan kepada Novanto dalam bentuk dollar Singapura.

 

Penuntut pada KPK Iksan Fernandi mengatakan ada tiga kejadian penyerahan dari Fayakhun melalui Agus kepada Irvanto. Pada 2014 dan 2015 ada penyerahan uang sekitar Rp300 juta dan Rp390 juta untuk membeli motor mewah, dan 2016 sebesar AS$500 ribu untuk diberikan kepada Setnov.

 

Tetapi pernyataan ini dibantah oleh Irvanto. Ia mengklaim ketika itu tidak ada interaksi dengan Agus selain masalah kendaraan.

Tags:

Berita Terkait