Usia muda dan pengalaman kerja yang masih tergolong hijau di bidang hukum tidak menghalangi Ariza Muthia untuk bisa sukses mengawali dan menjalankan karier sebagai lawyer. Dia mengatakan kunci suksesnya adalah sikap militan dalam bekerja.
Muthia tidak pernah menghindar dari penugasan yang diberikan dari kantor hukum tempatnya bekerja. Tanpa melihat kompleksitas, materi dan waktu penugasan, dia langsung mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaannya. Pagi hari bicara logistik, siang membahas pertambangan, malam membuat bahan tentang pembiayaan, paginya topik berganti menjadi kepelabuhanan.
Ariza Muthia, yang juga biasa dipanggil Tiara, mulai bergabung dengan firma hukum SA Partners pada tahun 2019. Dia memulai karier di kantor hukum ini setelah menyelesaikan gelar Sarjana Hukum (SH) dari Universitas Indonesia.
Di Universitas Indonesia dia mengambil konsentrasi pendidikan pada hukum lingkungan. Hingga kini dia masih terus terlibat dalam berbagai hal yang berkaitan dengan bidang ini. Selain itu, di kantor hukum SA Partners, Tiara juga menangani berbagai urusan korporasi umum lainnya untuk klien di industri mulai dari perawatan kesehatan, infrastruktur hingga modal ventura.
Proyek yang dia pegang baru-baru ini, memberikan advis hukum kepada perusahaan penanganan kargo, mengenai proses mendapatkan izin serta memperoleh izin bangunan dan lingkungan.
Dia juga menjadi penasihat hukum perusahaan monetisasi aplikasi seluler Amerika sehubungan dengan perjanjian layanan dengan perusahaan telekomunikasi Indonesia. Dia juga membantu perusahaan perdagangan komoditas, manufaktur, dan logistik global, yang terkait dengan masalah lingkungan dan hal-hal lain terkait dengan usulan investasi reklamasi lahan.
Muthi juga punya mental baja. Tidak pernah ragu setiap ditugasi untuk berbicara atau menghadap siapa pun. Namun tetap luwes dalam menghadapi klien asing, seperti Jepang, yang berpenampilan kaku atau klien selebritas TikTok yang bergaya meriah.