Astriyani: Menghibahkan Diri untuk Reformasi Peradilan yang Lebih Baik
Srikandi Hukum 2018

Astriyani: Menghibahkan Diri untuk Reformasi Peradilan yang Lebih Baik

Uang tidak menjadi prioritas Astriyani dalam memilih pekerjaan, melainkan passion untuk menggeluti isu peradilan serta pekerjaan yang membuat ilmunya bermanfaat bagi banyak orang.

CR-25
Bacaan 2 Menit

 

Pesan untuk Para Wanita Peneliti dan Advokasi

Harus selalu jeli melihat apa yang bisa diperbaiki dan bisa dikontribusikan merupakan unsur pertama yang harus diperhatikan seorang peneliti, pesan Aci yang sudah terbiasa meneliti permasalahan sampai ke akarnya. Kedua, jangan lelah untuk menyusun rekomendasi yang baik, bagus, berkualitas dan berbasis data. Ketiga adalah tahapan yang paling menantang dalam meneliti adalah bersedia marathon dalam melakukan advokasi atas rekomendasi kebijakan yang sudah dihasilkan.

 

Dalam ranah advokasi, kemampuan untuk meyakinkan beneficiaries bahwa ia memiliki masalah di suatu bidang mutlak harus dikuasai seorang peneliti. Selain itu ia juga dituntut harus mampu menjelaskan apa-apa saja yang menjadi akar permasalahan yang mengakibatkan timbulnya masalah itu. Selanjutnya, kata Aci, seorang peneliti juga harus mampu menemukan dan menjelaskan cara penyelesaian atas permasalahan yang dihadapi oleh para beneficiaries.

 

Mengambil pelajaran dari sosok seorang Kartini juga dirasa penting bagi Aci. Kesadaran Kartini akan pentingnya pendidikan tidak berhenti untuk dirinya saja, tapi berupaya mewujudkan sesuatu untuk perempuan di sekitarnya. Di tengah rasa frustasi karena perjodohan yang mengharuskan Kartini membatalkan beasiswa S2 di negeri Belanda, malah justru berhasil merintis sekolah untuk memberdayakan para wanita pada masanya.

 

“Dia punya rasa frustasi tertentu, tapi di tengah rasa frustasi itu dia tetap bisa doing something important buat orang-orang sekitar,”ujar Aci.

Tags:

Berita Terkait