Dosen HTN-HAN Diminta Kembangkan Sikap Kolegialitas dan Altruistik
Terbaru

Dosen HTN-HAN Diminta Kembangkan Sikap Kolegialitas dan Altruistik

Jangan anggap enteng mahasiswa di era kecerdasan buatan (artificial intelligence). Akses terhadap pengetahuan kini semakin terbuka lebar kepada siapa pun.

Muhammad Yasin
Bacaan 3 Menit
Ketua Umum APHTN-HAN, Guntur Hamzah saat jadi pembicara kunci dalam Penataran Pengajar Hukum Tata Negara sekaligus ulang tahun ke-44 APHTN-HAN yang diselenggarakan secara luring dan daring, Sabtu (16/3/2024). Foto: MYS
Ketua Umum APHTN-HAN, Guntur Hamzah saat jadi pembicara kunci dalam Penataran Pengajar Hukum Tata Negara sekaligus ulang tahun ke-44 APHTN-HAN yang diselenggarakan secara luring dan daring, Sabtu (16/3/2024). Foto: MYS

Hakim Mahkamah Konstitusi M. Guntur Hamzah meminta para akademisi atau dosen yang tergabung dalam Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara-Hukum Administrasi Negara (APHTN-HAN) untuk terus mengembangkan kolegialitas dan altruistik. Sesama akademisi perlu saling berbagi ilmu karena semakin dibagi ilmu semakin bertambah dan analisisnya semakin tajam. Dengan sikap altruistik, akademisi lebih mengedepankan kepentingan banyak orang dibandingkan kepentingan pribadinya.

“Tak perlu hitung-hitungan,” kata Guntur Hamzah saat jadi pembicara kunci dalam Penataran Pengajar Hukum Tata Negara sekaligus ulang tahun ke-44 APHTN-HAN yang diselenggarakan secara luring dan daring, Sabtu (16/3/2024). “Jiwa altruistik (dosen—red.)itu yang harus selalu kita dorong,” sambungnya yang juga menjabat Ketua Umum APHTN-HAN.

Kolegialitas mendorong para pengajar HTN-HAN tidak pelit saling berbagi ilmu lintas perguruan tinggi dan harus memutakhirkan pengetahuan mereka. HTN-HAN terus berkembang. Guntur memberikan contoh buku Hukum Tata Negara yang ditulis oleh Tim Penulis APHTN-HAN dan belum lama dilansir. Buku ini dapat diunduh gratis oleh dosen, mahasiswa, atau peminat HTN-HAN lainnya. Langkah semacam ini merupakan bagian dari berbagi pengetahuan dan upaya meng-update pemahaman terhadap isu-isu Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara.

Langkah ini juga memberikan kesempatan yang sama kepada dosen dan mahasiswa untuk membaca buku. Tantangannya, kata Guntur, mahasiswa yang membaca buku tersebut bisa lebih cepat paham atau mengetahui perkembangan dibandingkan dosennya.

Guntur Hamzah juga mengingatkan para akademisi untuk tidak meremehkan kemampuan mahasiswa pada era sekarang. Perkembangan teknologi, artificial intelligence, ChatGPT, dan Google Gemini adalah perkembangan yang sudah familier dengan generasi mahasiswa zaman sekarang. Apa saja yang dibutuhkan tinggal ketik, langsung muncul jawabannya. “Ini tantangan bagi dosen,” tegas hakim kelahiran Makassar, 8 Januari itu.

Baca juga:

Perkembangan teknologi membuka ruang seluas-luasnya bagi siapapun untuk mengakses ilmu pengetahuan, termasuk HTN dan HAN. Dengan kondisi itu, dosen di mana pun seharusnya memberikan kesempatan kepada dosen lain untuk berkembang. Demikian pula kepada mahasiswa hukum. Perguruan tinggi juga perlu terus melakukan upaya meningkatkan sumber daya manusia sesuai perkembangan teknologi tersebut.

Tags:

Berita Terkait