Kompetensi dan Integritas Tolak Ukur Pemilihan Anggota KPU-Bawaslu
Terbaru

Kompetensi dan Integritas Tolak Ukur Pemilihan Anggota KPU-Bawaslu

Berharap hasilnya bisa menjaring calon-calon anggota KPU-Bawaslu yang mampu bekerja dengan baik dan benar, bisa menyelenggarakan pemilu secara berkualitas dan demokratis.

Aida Mardatillah
Bacaan 4 Menit

Terkait cara mengukur integritas seseorang yang mendaftar calon KPU-Bawaslu RI 2022-2027, Juri menjelaskan Tim Pansel menggunakan alat untuk mengukur integritas seseorang yang paling utama ialah melihat track record para calon secara detail. Pihaknya, akan meminta bantuan lembaga terkait untuk melakukan investigasi. Misalnya, Kepolisian, KPK, PPATK, dan BI, serta lembaga peradilan untuk menanyakan apakah ada catatan-catatan perbuatan tercela atau tidak yang dilakukan para calon anggota KPU-Bawaslu RI.

“Sulit bagi seseorang untuk menyembunyikan track record-nya. Jika publik mengetahui track record calon anggota KPU-Bawaslu yang mendaftar nantinya, silakan beritahu (sampaikan, red) Tim Pansel. Ini akan menjadi pertimbangan Tim Pansel,” kata dia.

Menurutnya, dalam sebuah proses seleksi (pejabat publik, red) tidak cukup calon-calon yang memiliki kompetensi, tetapi juga dibutuhkan yang memiliki integritas yang tinggi. Sebab, KPU-Bawaslu bekerja dalam lingkungan konstestasi politik, seperti pemilu, pilpres, dan Pilkada yang godaannya banyak. “Karena itu, calon anggota KPU-Bawaslu harus betul-betul yang berintegritas agar tidak menciderai dirinya, lembaga KPU/Bawaslu, dan Pemilu itu sendiri.”   

Lebih lanjut, dia menerangkan partisipasi publik ada dalam setiap tahapan seleksi calon anggota KPU/Bawaslu 2022-2027 ini. Misalnya, sehari sebelum dibukanya proses pendaftaran, pihaknya telah mengundang para aktivis kepemiluan, LSM, NGO yang aktif dalam kepemiluan untuk dapat mengawal dan memberi masukan kepada Tim Pansel terkait para calon anggota KPU-Bawaslu yang mendaftar.

“Partisipasi publik tidak hanya pasif, tetapi juga aktif memberi informasi dan masukan kepada Tim Pansel agar proses seleksi dapat berkualitas. Dipersilakan publik untuk turut serta berpartisipasi, jangan sampai calon anggota KPU-Bawaslu yang terpilih nanti bermasalah.”

Dia melihat Pemilu 2024, pemiilu yang lebih kompleks dari pemilu sebelumnya karena pelaksanaan pemilu dan pilkada serentak diselenggarakan di tahun yang sama. Para calon anggota KPU-Bawaslu terpilih nanti akan menghadapi pemilihan umum Presiden/Wakil Presiden, DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kota/Kabupaten; dan setelah itu pemilihan kepala daerah di tahun yang sama.

Hukumonline.com

Ketua Pansel Anggota KPU-Bawaslu 2022-2027, Juri Ardiantoro. 

“Kita berharap mereka para calon yang terpilih harus bisa me-manage penyelenggaraan pemilu secara berkualitas tinggi dan membanggakan. Menjadi anggota KPU-Bawaslu ke depan bukan orang yang biasa, kita butuh orang-orang yang memiliki keunggulan,” harapnya.

Tags:

Berita Terkait