KPK Marathon Periksa Akademisi Telusuri Jejak Romy
Berita

KPK Marathon Periksa Akademisi Telusuri Jejak Romy

Buntut OTT Romahurmuziy dan penggeledahan ruang kerja Menteri Agama. Menelusuri suap dalam pengisian jabatan rektor.

Aji Prasetyo
Bacaan 2 Menit

Syarif mengklaim dia terpilih sebagai rektor sama sekali tidak ada intervensi dan sudah melalui prosedur yang berlaku. "Ada pansel (panitia seleksi), saya punya tim pansel, punya tim senat kemudian di komsel (komisi seleksi) periksa tujuh profesor. Tidak bisa diintervensi. Silakan tanya di sana nilainya seperti apa, saya kan tidak tahu," pungkasnya.

Meskipun begitu, ia mengakui mendapat pesan singkat atau SMS bodong saat proses seleksi rektor. Sayangnya Syarif enggan menjelaskan secara rinci isi pesan tersebut. "Tidak ada apa yang mau saya janjikan, saya anak petani. Tidak ada kalau SMS bodong iya tapi langsung saya hapus. Ndak ada mengaku dari siapa-siapa," pungkasnya.

Saksi lainnya, Masdar, juga mengklaim sama sekali tidak menyerahkan uang untuk mendapatkan jabatan. Ia menegaskan proses pemilihan Rektor IAIN Sunan Ampel sudah sesuai prosedur yang berlaku. Ia menjelaskan tidak mengetahui apakah ada peran Romy dalam proses seleksi. "Nggak ada. Tidak ada sama sekali. Saya tidak sama sekali. Saya tidak ditarget sama sekali. Ada komselnya. Sesuai aturan seleksi," ujarnya.

Dalam Keputusan Menteri Agama Nomor 228 Tahun 2018 ada tujuh orang yang menjadi Komisi Seleksi Calon Rektor/Ketua Perguruan Tinggi Islam Negeri. Mereka adalah H. Kamarudin Amin (Dirjen Pendidikan Islam Kemenag); H. Nur Syam (Sekretaris Jenderal Kemenag);  H. Mohamad Nur Kholis Setiawan (Inspektur Jenderal Kemenag); Nasaruddin Umar, (mantan Wakil Menteri Agama, Imam Besar Masjid Istiqlal); Aflatun Muchtar, (mantan Rektor UIN Raden Fatah Palembang); H. Syafiq A Mughni (mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, kini Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban); dan Mohammad Atho Mudzhar (Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).

(Baca juga: Ini Alasan Kepala Kantor Kemenag Gresik Menyuap Romahurmuziy Rp91,4 Juta).

Dalam perkara jual beli jabatan di Kemenag KPK telah menetapkan tiga tersangka terkait suap seleksi jabatan di lingkungan Kementerian Agama RI Tahun 2018-2019. Diduga sebagai pemberi adalah Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi dan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Timur Haris Hasanuddin. Sementara diduga sebagai penerima, adalah Romy yang saat ini masih dalam proses penyidikan di KPK. Penahanan Romy pernah dibantarkan lantaran yang bersangkutan sakit.

Tags:

Berita Terkait