Peradi Minta Pemerintah Jamin Keamanan WNI di Selandia Baru
Berita

Peradi Minta Pemerintah Jamin Keamanan WNI di Selandia Baru

Penembakan tersebut dinilai sebagai perbuatan yang biadab sehingga para pelakunya tak boleh diberi toleransi.

RED/FAT
Bacaan 2 Menit

 

Baca:

 

Ada 331 WNI

Sementara itu siaran pers Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyebutkan, bahwa KBRI di Wellington terus memantau perkembangan situasi dan telah mengirimkan tim ke Christchurch untuk berkoordinasi dengan otoritas keamanan, rumah sakit dan Perhimpunan Pelajar Indonesia setempat.

 

“Hingga saat ini tidak ada informasi mengenai WNI yang menjadi korban dalam insiden tersebut,” tulis Kemlu sebagaimana dikutip dari laman resmi Setkab. Kemlu menyebutkan, terdapat 331 WNI di Christchurch, termasuk 134 mahasiswa. Jarak Wellington, ibu kota Selandia Baru menuju  kota Christchurch diperkirakan sekitar 440 km.

 

Sementara Menlu Retno Marsudi dalam keterangannya menyebutkan, saat insiden penembakan terjada ada 6 (enam) WNI yang berada di Masjid Al Noor itu. “Tiga WNI berhasil melarikan diri dan sudah bisa melakukan kontak. Kita sedang mencari 3 (tiga) WNI lainnya,” kata Menlu di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (15/3) siang.

 

Bagi keluarga dan kerabat yang membutuhkan informasi lebih lanjut dan bantuan konsuler mengenai insiden penembakan di Masjid Al Noor, Cristchurch itu, menurut Kemlu, dapat menghubungi hotline KBRI Wellington, +64211950980 dan +64 22 3812 065.

 

Konten ITE

Sebelumnya, ramai di dunia maya tersebar video penembakan di Selandia Baru. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengimbau agar warganet dan masyarakat tidak menyebarluaskan atau memviralkan konten, baik dalam bentuk foto, gambar, atau video yang berkaitan dengan aksi kekerasan berupa penembakan brutal yang terjadi di Selandia Baru.

 

“Kementerian Kominfo mendorong agar masyarakat memperhatikan dampak penyebaran konten berupa foto, gambar atau video yang dapat memberi oksigen bagi tujuan aksi kekerasan, yaitu membuat ketakutan di masyarakat,” tulis Pelaksana Tuggas (Plt) Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo, Ferdinandus Seru, dalam siaran persnya.

Tags:

Berita Terkait