Ratusan Firma Hukum AS Minta Kampus Hukum Cegah Israel Dilecehkan
Konflik Israel-Palestina

Ratusan Firma Hukum AS Minta Kampus Hukum Cegah Israel Dilecehkan

Kesan kuat yang terlihat bahwa sikap firma hukum AS ini cenderung mengadvokasi posisi Israel yang menjadi sorotan negatif opini publik.

Normand Edwin Elnizar
Bacaan 4 Menit
Demonstran pro-Palestina berunjuk rasa di Columbia University pada 12 Oktober 2023 di New York, AS. Foto: The Associated Press/Yuki Iwamura
Demonstran pro-Palestina berunjuk rasa di Columbia University pada 12 Oktober 2023 di New York, AS. Foto: The Associated Press/Yuki Iwamura

Lebih dari 100-an firma hukum Amerika Serikat (AS) bersama-sama mengirim surat terbuka kepada para Dekan kampus hukum AS terkait perang Palestina-Israel. Surat ditujukan khususnya kepada kampus hukum ternama dan kampus hukum di kota New York. Mereka meminta pihak kampus mencegah mahasiswanya mendiskriminasi dan melecehkan Israel di tengah gelombang opini publik yang terus berkembang. Permintaan itu atas dasar kepentingan firma hukum sebagai pemberi kerja yang akan merekrut calon lawyer.

“Kami berharap Anda dapat memastikan mahasiswa Anda yang ingin bergabung dengan firma kami setelah lulus dipersiapkan untuk menjadi bagian aktif dari komunitas tempat kerja yang tidak menoleransi segala bentuk diskriminasi atau pelecehan,” demikian tertulis dalam surat. Surat bertanggal 1 November 2023 itu mencantumkan sejumlah nama firma hukum ternama AS. Hukumonline sendiri mencatat antara lain Baker McKenzie LLP, Dentons US LLP, Hogan Lovells US LLP, Norton Rose Fulbright, White & Case LLP yang ada dalam daftar memiliki afiliasi dengan firma hukum Indonesia.

Baca Juga:

Surat ini merespon aksi mahasiswa—termasuk demonstrasi—di kampus hukum yang mengecam Israel atas nama kemanusiaan membela Palestina. “Kami juga tidak akan menoleransi kelompok luar yang melakukan tindakan pelecehan dan ancaman kekerasan, seperti yang juga terjadi di banyak kampus Anda,” demikian diuraikan dalam surat.

Salah satu poin keberatan ratusan firma hukum AS itu adalah ujaran rasis terutama terhadap Yahudi dan Israel, “Selama beberapa minggu terakhir, kita dikejutkan dengan laporan pelecehan, vandalisme, dan penyerangan anti-Semit di kampus-kampus, termasuk demonstrasi yang menyerukan kematian orang Yahudi dan penghapusan Negara Israel”.

Sebenarnya surat ini juga menyinggung diskriminasi lainnya, “Tidak ada ruang untuk anti-Semitisme, Islamofobia, rasisme, atau segala bentuk kekerasan, kebencian, atau kefanatikan lainnya di kampus Anda, di tempat kerja, atau di komunitas kita”. Namun, kesan kuat yang terlihat bahwa sikap firma hukum AS ini cenderung mengadvokasi posisi Israel yang menjadi sorotan negatif opini publik.

Partner dari firma hukum Gibson Dunn, Orin Snyder misalnya menyatakan hal tersebut. Ia mengatakan Gibson Dunn terbuka untuk membantu mahasiswa Muslim yang mengalami Islamofobia. Namun, Snyder menjelaskan bantuan Gibson Dunn saat ini khusus untuk mahasiswa Yahudi.

Tags:

Berita Terkait