Sekolah Tinggi Hukum Ini Siap Mencetak SH yang Anti Suap
Rechtschool

Sekolah Tinggi Hukum Ini Siap Mencetak SH yang Anti Suap

Mendobrak cara pengajaran di fakultas hukum yang hanya mengandalkan hapalan.

Ali
Bacaan 2 Menit

Namun, lanjut Bivitri, IJSL akan coba mengubah cara belajar seperti ini. Salah satu yang dikembangkan adalah bagaimana mahasiswa dapat berpikir logis dan bisa melakukan riset. “Dulu, waktu saya baru lulus. Lalu, membuat PSHK, saya bingung karena kami nggak pernah diajarkan dengan baik untuk riset. Bagaimana merangkai data dan informasi secara logis,” tukas lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) ini.

Bivitri memastikan bahwa metode “menghafal mati” sebuah undang-undang dari isi hingga nomor dan tahunnya akan ditinggalkan di IJSL. “Yang mau didobrak adalah cara pengajaran seperti itu. Kebutuhan praktik di dunia peradilan atau korporasi, bahkan di dunia riset, adalah kemampuan untuk berpikir logis,” ujarnya.

“Bagaimana seorang sarjana hukum bisa menyampaikan pikirannya baik secara lisan maupun tulisan dengan logis. Ini yang mau ditawarkan oleh IJSL,” tambah Bivitri.

Fikri menambahkan metode diskusi di IJSL akan dirancang sedemikian rupa agar bisa menciptakan sarjana-sarjana hukum yang berpikir logis dan kritis. “Rasio dosen dan murid dalam satu kelas, satu berbanding dua puluh, agar memungkinkan untuk berdiskusi,” ujarnya. 

Sebagai informasi, IJSL yang sebelumnya telah rutin menyelenggarakan pelatihan-pelatihan di bidang hukum, kini secara resmi telah membuka pendaftaran mahasiswa untuk tahun perdana. Penutupan pendaftaran pada 12 Agustus 2015 untuk perkuliahan yang akan dimulai pada September 2015 mendatang.

IJSL juga menawarkan dua jenis beasiswa, yakni Beasiswa Jentera untuk para calon mahasiswa yang merupakan lulusan SMA/sederajat dan Munir Said Thalib Scholarship untuk penggiat LSM (civil society organization) yang ingin meraih gelar sarjana hukum.

Tags:

Berita Terkait