Yualita Widyadhari: Direktris yang Sukses Jadi Notaris
Srikandi Hukum 2018

Yualita Widyadhari: Direktris yang Sukses Jadi Notaris

Teguh dalam komitmen. Sosok organisatoris yang tak lelah belajar dan berkarya.

Norman Edwin Elnizar
Bacaan 2 Menit

 

Bukan sebentar, ia merintis karier dari bawah hingga masuk ke jajaran direksi bahkan juga sebagai komisaris di berbagai anak perusahaan ini. Saat itu Lita sempat merangkap komisaris di empat perusahaan sambil mulai merintis kariernya sebagai notaris. Ketika akan mundur total dari dunia bisnis pun, ia masih menerima tawaran menggiurkan di perusahaan.

 

“Pemegang saham bilang ke saya, pegang direktur utama di perusahaan asuransi tapi lepas notarisnya. Saya tertantang ingin tunjukkan saya bisa jadi notaris. Kalau sudah memutuskan sesuatu saya harus komitmen,” akunya.

 

Dalam biodatanya, Lita tak hanya sekadar sibuk berkarier, tercatat ia rajin menempuh pendidikan formal dan non-formal sambil bekerja di perusahaan. Bahkan pendidikan notariat Lita tempuh dua kali. Pertama, saat masih menjabat di perusahaan. “Tahun 1993-1997 saya ambil kuliah notariat di UI,” jelas Lita yang kembali kuliah notariat hingga mendapat gelar Magister Kenotariatan (M.Kn.) dari Universitas Indonesia pada tahun 2012.

 

Setelah diangkat notaris, Lita ditempatkan di Bantul, Yogyakarta. Lita masih merangkap sebagai komisaris perusahaan kala itu. “Ada 4 tahunan kemudian pindah ke Jakarta. Saat pindah saya memilih di Jakarta, dulu belum ada pembagian wilayah notaris, karena kantor saya sebagai komisaris juga di Jakarta Pusat,” ceritanya.

 

Ia menjadi notaris di Jakarta mulai tahun 2002 dan baru sepenuhnya hanya bekerja sebagai notaris di tahun 2005. Jabatan terakhirnya di perusahaan sebagai komisaris PT. Aigra Insurance Brokers. Jenjang karier selama 20 tahun di dunia bisnis akhirnya dilepas oleh wanita kelahiran Banjarmasin tahun 1960 ini untuk beralih total menjadi notaris.

 

Lebih Dekat dengan Anak

Ketika ditanya apa alasannya melepaskan karier cemerlang yang telah dirintis 20 tahun lamanya, Lita menjawab alasannya karena anak. “Saya melihat perlunya sebagai wanita berpikir juga membagi waktu untuk anak-anak. Dulu saya berpikir notaris bisa mengatur waktu lebih banyak untuk anak-anak,” terangnya.

 

Menurut Lita, hanya itu alasan kuatnya dulu beralih karier. Di samping juga setelah mulai membuka kantor notaris, Lita enggan jika harus menutupnya dengan memecat dua pegawai yang sudah dipekerjakannya.

Tags:

Berita Terkait