Tantangan dan Prospek Wakaf Uang
Edsus Lebaran 2019

Tantangan dan Prospek Wakaf Uang

Prospek wakaf uang ke depan diyakini bakal positif dan lebih berkontribusi bagi umat Islam dan pertumbuhan ekonomi negara.

Rofiq Hidayat
Bacaan 2 Menit

 

Saat ini, menurut Imam Teguh Saptono, pengelola wakaf wajib memiliki kemampuan membaca kondisi masyarakat. Menurutnya, dalam mengelola wakaf uang dibutuhkan kompetensi khusus. Soalnya, cara kerja wakaf uang mirip dengan model usaha sebuah lembaga keuangan atau nonbank.

 

Anggota BWI Imam Nur Aziz menilai tantangan wakaf uang terdapat 4C. Pertama, Campaign, memperkenalkan istilah wakaf uang kepada kalangan orang tua; kalangan milenial; dan media massa. Kedua, Create. Menurutnya para nadzir (pengelola wakaf) mesti inovatif dan kreatif. Di era digital, pengelola wakaf uang harus mampu membuat ide dan gagasan yang inovatif terkait pengelolaan wakaf uang ini. Misalnya, mengembangkan istilah wakaf uang, wakaf saham, wakaf asuransi, wakaf pertanian. Ketika masyarakat sudah memahami wakaf, dengan sendirinya inovasi dan kreasi wakaf bakal terus berkembang.

 

Ketiga, convert atau mengubah. Menurutnya dengan mengubah sesuatu barang menjadi wakaf. Misalnya memiliki lahan, usaha pertambangan, perusahaan dapat diubah menjadi wakaf, sehingga perlu dibuat ekosistemnya. Keempat, competen. Para nadzir mesti memiliki kompetensi dan kemampuan profesional.

 

Wirdyaningsih melanjutkan mempersiapkan para nadzir berkualitas yang memiliki kemampuan manajerial dan inovatif menjadi tantangan besar dalam pengelolaan wakaf uang. Inovatif seorang nadzir untuk berpikir out of the box agar dapat mengembangkan pengelolaan dana wakaf secara produktif sangat dibutuhkan. “Nadzir selain mengelola, juga dapat mensosialisasikan wakaf uang secara mudah dan murah. Misalnya, dengan mewakafkan Rp10 ribu per orang, dapat terkumpul dana untuk dapat mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan pendidikan masyarakat bawah.”

 

Baik Wirdyaningsih dan Iwan Agustiawan optimis prospek wakaf uang ke depan bakal positif dan lebih berkontribusi bagi umat Islam dan pertumbuhan ekonomi negara. Terlebih, kata Iwan, kesadaran berbagi semakin meningkat, disertai kebijakan pemerintah yang mendukung industri halal dunia. “Wakaf uang menjadi instrumen yang penting dalam mengentaskan kemiskinan, pembangunan infrastruktur, dan dana abadi umat Islam,” kata Iwan.

Tags:

Berita Terkait