Dewi menjelaskan pada dasarnya SSA hampir sama dengan SPA. Perbedaannya adalah SPA membeli langsung dari Pemegang Saham lama sehingga uangnya didapatkan oleh pemilik lama. Sedangkan SSA mengambil bagian saham langsung di perusahaan target sehingga uangnya akan masuk ke perusahaan. Adapun pihak yang terlibat dalam SSA adalah investor dan perusahaan target.
Ketiga, Shareholders Agreement (SHA) atau perjanjian pemegang saham. SHA merupakan perjanjian yang berisi hak dan kewajiban dari pemegang saham di suatu perusahaan, dan mengatur hubungan di antara pemegang saham efektif setelah perusahaan didirikan.
Beberapa pasal penting di dalam SHA biasanya adalah cara agar salah satu pemegang saham dapat keluar dari Perusahaan (exit), prosedur pengalihan saham, cara menyelesaikan perselisihan di antara para pemegang saham, cara mengoperasikan perusahaan sehari-hari dan hak-hak dari masing pemegang saham, dan kewajiban setiap pemegang saham.
Dan keempat adalah Joint Venture Agreement (JVA) atau perjanjian usaha patungan. Perjanjian ini berisi hak-hak dan kewajiban dari para pemegang saham di suatu perusahaan dan mengatur hubungan diantara mereka sebelum perusahaan didirikan.
Beberapa pasal penting yang biasanya diatur dalam JVA memiliki kesamaan dengan SHA yakni cara agar salah satu pemegang saham dapat keluar dari Perusahaan (exit), prosedur pengalihan saham, cara menyelesaikan perselisihan di antara para pemegang saham, cara mengoperasikan perusahaan sehari-hari dan hak-hak dari masing pemegang saham, dan kewajiban setiap pemegang saham.