Environmental Social Governance atau ESG adalah standar atau pedoman yang digunakan perusahaan dalam menjalankan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development. Fungsinya adalah mengukur dampak dari pembangunan yang dilaksanakan perusahaan.
Standar yang didefinisikan dalam ESG adalah sebagai konsep yang mengedepankan kegiatan pembangunan/investasi/bisnis berkelanjutan dengan tiga faktor utama. Ketiganya adalah lingkungan (environment), masyarakat (social), dan tata kelola (governance).
Baca juga:
- Belum Diatur Khusus, Regulasi ESG Tersebar di Berbagai Peraturan
- Keterhubungan Erat Keamanan Siber dan Environmental, Social, and Governance
- Esensi ESG dalam Tata Kelola Perusahaan dan Pengaturannya di Indonesia
“ESG sekarang ini menjadi barang yang cukup ‘seksi’, dia menjadi penting karena sebuah perusahaan tidak mungkin bisa terhindar dari ESG ini. Apalagi sejak pemerintah mencanangkan net zero emission, para regulator me-reach out perusahaan swasta untuk melakukan tindakan dalam rangka sustainability untuk mencapai tujuan net zero emission tersebut,” kata Ketua Umum Indonesia Corporate Secretary Association (ICSA) Katharine Grace dalam Live Instagram Hukumonline, Kamis (21/03/2024).
Penerapan ESG sangat penting bagi sebuah perusahaan. Sederet manfaat yang bisa disebutkan antara lain mendukung kinerja perusahaan, membantu identifikasi risiko dan inovasi bisnis, meningkatkan reputasi perusahaan, memanfaatkan kesempatan bisnis, meningkatkan kualitas manajemen melalui transparansi, menjaga keberlanjutan bisnis jangka panjang, hingga mendukung kinerja keuangan.
Perusahaan yang mematuhi standar ESG akan mengintegrasikan ketiga tiga faktor tadi—lingkungan, masyarakat, dan tata kelola—dalam operasional bisnis dan keputusan investasi mereka. “Hal ini selain kewajiban dari regulator, juga para investor saat ini sudah pasti mempertimbangkan ESG di suatu perusahaan, karena ESG ini jadi salah satu value yang dipertimbangkan,” imbuh Katharine.
Seperti yang telah disebutkan, bahwa kriteria ESG mengedepankan kegiatan bisnis yang berkelanjutan dengan tiga faktor utama, yaitu lingkungan, masyarakat , dan tata kelola. Artinya, segala aktivitas dan pengambilan keputusan oleh perusahaan menerapkan secara penuh ketiganya.